Pakcoy merupakan tanaman sayur yang memiliki nilai gizi tinggi. Tanaman ini mengandung lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B, dan C. Pakcoy dapat ditanam dalam sistem hidroponik dalam ruangan.

Komposisi media tanam tanah: biochar (M2) mampu meningkatkan kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Tanaman ini juga meningkatkan vigor dan hasil tanaman sawi pakcoy dibandingkan tanaman yang tidak menggunakan biochar.

Metode Budidaya

Sayuran populer yang kaya nutrisi ini sangat baik untuk melengkapi menu makanan. Tanaman ini mengandung serat makanan, vitamin C, dan berbagai mineral. Budidaya pakcoy dapat dilakukan dengan teknologi hidroponik, yaitu menggunakan air sebagai media nutrisi bagi tanaman. Metode ini juga dapat mengurangi erosi tanah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari limbah baglog jamur dan kulit semangka terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica chinensis L.). Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan dan tiga kali ulangan. Pengukuran dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah total.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik secara nyata meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan kandungan klorofil pada tanaman pakcoy. Namun, pengaruh pupuk organik terhadap parameter kecepatan berkecambah dan daya vigor tidak nyata. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan cahaya biru monokromatik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan karotenoid tanaman pakcoy.

Pertumbuhan dan Hasil

Pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy diteliti menggunakan rancangan percobaan dengan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri dari 0 (kontrol), 1 (sumbu tungku) dan 2 (sumbu flanel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak sumbu yang digunakan, semakin rendah tinggi tanaman dan luas daun. Namun, jumlah sumbu tidak berpengaruh terhadap berat kering total dan kandungan klorofil a dan b, sedangkan berpengaruh terhadap karotenoid daun.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2020 di Kebun Percobaan Universitas Bangka Belitung, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sumbu yang berbeda pada sistem irigasi growick memberikan pengaruh terhadap daya serap air, pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy yang dibudidayakan pada media tailing pasir lahan pasca tambang timah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbu flanel memiliki daya serap air yang lebih baik dibandingkan sumbu kompor. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin sedikit sumbu yang digunakan maka semakin efisien penggunaan air pada budidaya tanaman pakcoy. Hasil panen pakcoy terbaik yaitu 138 diperoleh pada perlakuan dengan 1 sumbu flanel.

Efisiensi Penggunaan Air

Pakcoy (Brassica rapa ssp chinensis) merupakan tanaman sayuran famili brassica yang berpotensi untuk dibudidayakan pada lahan pasca tambang timah. Penggunaan sistem irigasi sumbu dengan media growick merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan kondisi budidaya tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah sumbu yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, serta efisiensi penggunaan air tanaman. Perlakuan yang digunakan adalah sumbu flanel dan sumbu kompor pada media tanam growick, dengan menggunakan rancangan faktorial acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis dengan Analisis Varians diikuti dengan uji rentang berganda Duncan pada taraf signifikansi 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbu flanel dapat mengangkut air dari reservoir ke media tanam lebih baik daripada sumbu kompor. Ia juga menyerap air lebih cepat daripada sumbu kompor. Akan tetapi, penggunaan sumbu flanel menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman lebih rendah. Sementara itu, penggunaan sumbu kompor memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman lebih tinggi. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi daftar pakcoy138

Sistem Sumbu

Sistem sumbu merupakan salah satu sistem hidroponik yang paling mudah untuk disiapkan dan digunakan. Hal ini dikarenakan sistem ini tidak memiliki bagian yang bergerak dan tidak memerlukan pompa atau motor. Akan tetapi, sistem ini memiliki kekurangan dan keterbatasan dibandingkan dengan sistem hidroponik yang lebih maju.

Penting untuk memilih bahan sumbu yang tepat guna memastikan bahwa larutan nutrisi dapat mengalir ke bawah dan ke dalam media tanam, sehingga mencapai akar tanaman. Bahan sumbu yang baik meliputi tali kepala pel, potongan pakaian lama, dan potongan propilena. Idealnya, gunakan bahan yang menyerap dan tahan terhadap pembusukan. Sumbu juga harus diuji dalam air berwarna sebelum digunakan.

Waduk harus cukup besar untuk menampung larutan nutrisi, tetapi tidak terlalu besar sehingga akan meluap dan menimbulkan masalah. Penting juga untuk memastikan bahwa larutan nutrisi diganti secara teratur dan waduk dibersihkan untuk mencegah alga dan mikroorganisme lain tumbuh di dalamnya.