Dalam agama Islam, terdapat dua konsep utama yang menjadi dasar ajaran yaitu rukun iman dan rukun Islam. Meskipun keduanya sama-sama penting, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Berikut adalah perbedaan antara rukun iman dan rukun Islam.

Pengertian

Rukun iman merujuk pada keyakinan dasar seorang Muslim terhadap enam perkara yang wajib dipercayai dan diimani sebagai syarat ke-Islaman. Sedangkan rukun Islam merujuk pada tindakan-tindakan fisik yang harus dilakukan oleh seorang Muslim sebagai syarat menjadi seorang Muslim.

Jumlah

Menurut yang kami rangkum dari Agamaislam.com, Rukun Iman dalam Agama Islam terdiri dari enam poin, yaitu keimanan kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir atau qadha dan qadar. Sedangkan rukun Islam terdiri dari lima poin, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Pemenuhan

Rukun iman bersifat subjektif karena mencakup keyakinan dan keimanan dalam hati seseorang. Sementara rukun Islam bersifat objektif karena berkaitan dengan tindakan fisik yang dapat dilihat dan diukur. Artinya, rukun iman dapat dipenuhi tanpa dilihat oleh orang lain, sementara rukun Islam harus terlihat dan dipenuhi oleh orang lain.

Urutan

Urutan dalam rukun iman dan rukun Islam juga berbeda. Rukun iman dimulai dengan keimanan kepada Allah SWT, sementara rukun Islam dimulai dengan syahadat. Hal ini menunjukkan bahwa seorang Muslim harus memenuhi rukun Islam terlebih dahulu sebelum memenuhi rukun iman.

Konsekuensi

Kedua rukun tersebut juga memiliki konsekuensi yang berbeda. Rukun iman adalah syarat utama bagi seorang Muslim untuk mendapatkan syurga, sedangkan rukun Islam adalah tuntutan Allah SWT yang harus dipenuhi seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesimpulannya, rukun iman dan rukun Islam merupakan dua konsep dasar dalam agama Islam. Meskipun keduanya sama-sama penting, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Rukun iman terdiri dari enam keyakinan dasar, sedangkan rukun Islam terdiri dari lima tindakan fisik yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memahami kedua konsep ini sebagai bagian dari kehidupan beragama yang sebenarnya.