Dadunation Dalami: Siapa Di Balik Tertundanya Bansos dan Beras Murah?
Dadunation Penyaluran bansos dan beras murah yang belum juga terealisasi menimbulkan lebih dari sekadar keresahan. Di balik keterlambatan ini, muncul pertanyaan besar: apakah ada pihak-pihak yang diuntungkan dari situasi ini?
Dadunation menelusuri lebih dalam dan menemukan fakta-fakta mengejutkan yang belum banyak diungkap.
1. Dugaan Spekulasi di Tengah Krisis
Menurut temuan Dadunation, ada kekhawatiran bahwa penundaan ini membuka ruang bagi spekulasi harga. Dengan tidak segera disalurkannya beras murah, harga pasar naik, sementara stok menumpuk di tangan distributor tertentu.“Kalau stok di pasar minim dan harga naik, siapa yang punya cadangan bisa leluasa atur harga,” ungkap narasumber Dadunation yang enggan disebutkan namanya.
2. Pemerintah Daerah Dinilai Belum Sinkron
Hasil penelusuran Dadunation di beberapa wilayah menunjukkan adanya ketidaksiapan dari pemerintah daerah. Beberapa pemda belum menyerahkan data kebutuhan dan jumlah penerima bansos terbaru.“Kami masih tunggu petunjuk dari pusat, tapi data lama sudah tidak relevan,” ujar salah satu kepala dinas sosial kepada tim investigasi Dadunation.
3. Tanda-Tanda Ketegangan Sosial Meningkat
Dadunation menerima laporan dari lapangan mengenai antrian panjang di pasar murah, bahkan insiden kecil akibat stok yang cepat habis.“Kami dapat info ada pasar murah, tapi ternyata hanya untuk 200 orang. Padahal yang datang lebih dari 500,” kata warga Cilacap kepada reporter Dadunation.
4. Suara DPR: Minta Transparansi Total
Beberapa anggota DPR mulai angkat bicara. Komisi VIII DPR RI mendesak pemerintah segera mengevaluasi distribusi bantuan yang dianggap tidak transparan.“Jangan sampai bansos dijadikan alat politik. Ini soal perut rakyat, bukan kampanye,” kata seorang anggota DPR dalam wawancara eksklusif dengan Dadunation.
Rakyat Butuh Kepastian
“Jangan tunggu sampai rakyat turun ke jalan,” tulis salah satu komentar warga dalam unggahan Dadunation di media sosial.
Baca selengkapnya:Dadunation Bongkar Alasan Pemerintah Belum Keluarkan Bansos dan Beras Murah!
English
Arabic
Français
Español
Português
Deutsch
Türkçe
Dutch
Russian
Romaian