Bersenang-senang sambil memasang satu atau dua taruhan harusnya tidak menjadi masalah. Mengunjungi kasino berasal dari kala ke kala atau bermain slot online bersama enjoy dimaksudkan untuk bersenang-senang dan, kecuali Anda beruntung, meraih duit tambahan.
Namun, batas antara perjudian kasual dan kompulsif dapat amat tipis bagi lebih dari satu orang. Begitu tipisnya sehingga sering kali sulit untuk mengenali kapan kesenangan berhenti dan kasus dimulai.
Hari ini, Panduan Kasino ID memaparkan lebih dari satu fakta kecanduan judi yang tidak cukup diketahui untuk mendukung Anda lebih menyadari gejala tersembunyi berasal dari bahaya perjudian yang, amit-amit, dapat menimpa Anda atau orang yang Anda cintai.
Tanpa basa-basi lagi, mari kita jelajahi topik ini secara mendalam.
Coba mainkan disini: [IDCOIN188](https://heylink.me/idcoin1888)
Sulit untuk Dikenali
Mari kita terasa bersama aspek yang paling mendasar berasal dari kasus perjudian: mengenali kecanduan judi. Tidak seperti narkoba atau alkohol, misalnya, kasus perjudian dapat menjadi agak sulit dikenali, itulah sebabnya ia dijuluki sebagai “kecanduan tersembunyi”.
Seringkali, perjudian kompulsif dapat disalahartikan oleh para penjudi dan orang yang mereka cintai sebagai seseorang yang tengah bersenang-senang, tetapi bersama menyadari gejala-gejala perjudian yang punya masalah dapat mengungkapkan kebenaran di balik seseorang yang menggunakan lebih banyak kala untuk bermain permainan kasino.
Berikut adalah lebih dari satu perilaku paling lazim yang perihal bersama kecanduan judi:
Meningkatkan toleransi pada kekalahan dan memasang taruhan yang makin besar
Terobsesi bersama perjudian
Bersembunyi di balik perjudian untuk menghindari kasus atau perasaan yang sebenarnya
Merahasiakan perilaku berjudi
Memprioritaskan perjudian di atas rekan dan keluarga
Memiliki perasaan bersalah atau malu sesudah berjudi
Gagal untuk berhenti atau mengurangi
Penjudi yang Jarang Bermain Masih Bisa Menjadi Kecanduan
Salah satu fakta menarik berkenaan perjudian adalah bahwa (dalam) frekuensi seseorang berjudi bukanlah jaminan bahwa perilaku mereka tidak dapat menjadi kompulsif. Bahkan kecuali Anda tidak berjudi tiap-tiap hari pada awalnya, Anda bisa saja berisiko mengalami kecanduan.
Perjudian kompulsif tidak cuma berlangsung didalam satu hari; ini adalah sebuah sistem yang melibatkan perilaku dan gejala yang tidak serupa di selama jalan.
Jadi, daripada menepis kegalauan bersama menyatakan bahwa Anda tidak bisa saja miliki kasus sebab Anda tidak berjudi tiap-tiap hari, lebih baik tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti Apakah saya pernah berjudi untuk memenangkan lagi duit yang telah hilang? atau Apakah saya terasa mendambakan menggunakan lebih banyak duit untuk berjudi untuk merasakan keceriaan yang sama?
Apakah perjudian Anda menjadi masalah? Jika Anda bertanya-tanya berkenaan perihal ini, kita rekomendasikan untuk mengikuti kuis yang dapat memasang Anda pada skala risiko terkena kasus perjudian.
Kecanduan Judi Lebih Umum di Kalangan Pria daripada Wanita
Penelitian memperlihatkan bahwa pria dua kali lebih bisa saja berjudi daripada wanita. Secara alami, prevalensi perjudian yang lebih tinggi di kalangan pria membawa dampak prevalensi kecanduan judi yang lebih tinggi pada pria.
Meskipun ini adalah tidak benar satu fakta kecanduan judi yang tidak miliki jawaban konklusif, para peneliti yang telah mempelajari perbedaan gender didalam kecanduan judi berpendapat bahwa perihal ini disebabkan sebab pria pada biasanya lebih berani menyita risiko dan lebih rentan pada kegalauan sosial daripada wanita. Pada kala yang sama, pria miliki kemampuan yang lebih rendah untuk menangani perilaku impulsif.
Namun, kemampuan untuk menangani perilaku impulsif hanya tidak benar satu sisi berasal dari impulsif.
Mencari sensasi dan menyita risiko adalah dua aspek impulsif yang menurut para peneliti merupakan prediktor vital berasal dari perilaku adiktif. Meskipun pencarian sensasi terutama melibatkan keterlibatan didalam aktivitas baru yang merangsang secara fisiologis, sebuah penelitian memperlihatkan bahwa perihal ini miliki korelasi positif bersama keterlibatan didalam perjudian, terutama di kalangan pria yang lebih muda.
Di sisi lain, pengambilan risiko tidak harus melibatkan aktivitas dan pengalaman baru; ini dapat berulang, tetapi harus melibatkan taruhan yang lebih tinggi untuk meraih tingkat gairah atau keceriaan yang sama.
Banyak Penjudi Memiliki Kecanduan Lain
Mereka menyatakan bahwa kemalangan tidak pernah singgah sendirian, yang membawa kita ke fakta lain didalam kronologis fakta kecanduan judi yang tidak cukup dikenal: seringnya berlangsung seiring antara perjudian dan penyalahgunaan narkoba.
Tampaknya kasus perjudian sering kali dibarengi bersama kecanduan lainnya. Menurut statistik perjudian, sebanyak 30% orang yang melacak penyembuhan untuk penyalahgunaan zat termasuk mencukupi kriteria khusus untuk kecanduan judi. Meskipun alasan di balik fenomena ini tidak dapat disimpulkan, bisa saja sebab ke-2 kecanduan ini miliki aspek risiko yang sama.
Otak penjudi kompulsif bereaksi pada perjudian seperti halnya otak merespons penggunaan narkoba, mengimbuhkan perasaan puas secara psikologis.
Oleh sebab itu, rasa puas yang didapat berasal dari berjudi bisa saja besar dapat memperkuat keterlibatan didalam perjudian di era depan. Demikian juga, para pencari kepuasan psikologis yang kompulsif berasal dari narkoba bisa saja termasuk melacak kepuasan didalam bentuk lain selain narkoba, seperti perjudian.
3-5% Penjudi Mengembangkan Kecanduan
Di antara fakta kecanduan judi, tingkat penjudi punya masalah di antara populasi penjudi adalah perihal lain yang patut diperhatikan.
Menurut perkiraan, 3-5% berasal dari semua penjudi bergumul bersama kasus perjudian. Meskipun angkanya bisa saja tampak tidak amat tinggi, tetapi perihal ini mencemaskan kecuali dicermati berasal dari perspektif. Misalnya, bersama populasi 330 juta, angka berikut artinya lebih berasal dari 8,5 juta penjudi punya masalah di AS, yang merupakan 2,6% berasal dari keseluruhan populasi.
Jadi, bisa saja Anda pernah bertanya-tanya mengapa perjudian ilegal di lebih dari satu negara. Mungkin ini jawabannya: biaya yang ditimbulkan oleh kasus perjudian amat besar, berdampak jelek pada kesehatan mental suatu negara, belum lagi biaya yang harus ditanggung oleh perekonomian secara keseluruhan.
Di Amerika Serikat, misalnya, kerugian ekonomi akibat perjudian kompulsif meraih kira-kira $6 miliar per tahun. Coba bayangkan.
Paling Sering Terjadi pada Orang yang Lebih Muda dan Setengah Baya
Studi memperlihatkan bahwa perjudian kompulsif paling sering berlangsung pada demografi yang lebih muda dan paruh baya, tepatnya pada umur 25-45 tahun.
Meskipun tidak konklusif, bisa saja sebab banyak orang yang berjudi antara umur 18-24 tahun gagal melacak bantuan, yang membawa dampak perjudian kompulsif di tahun-tahun berikutnya.
Beberapa alasan mengapa demografi 18-24 tahun berisiko tinggi mengalami kecanduan judi adalah sebab pada umur ini, logika dan emosi belum terbentuk sebab otak belum seutuhnya berkembang, membawa dampak demografi ini amat rentan pada bahaya perjudian.
Ini tidak artinya bahwa kelompok umur ini adalah cuma satu yang berisiko. Tren perjudian online memperlihatkan bahwa bertaruh di web site menjadi makin lazim di semua dunia, mengakibatkan kegalauan bahkan untuk kelompok umur termuda, yang berusia di bawah 18 tahun.